Makanan herbal adalah makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan
untuk kesehatan tubuh. Makanan herbal kaya akan kandungan zat-zat
nutrisi. Makanan pokok seperti padi dan jagung dapat juga digolongkan
sebagai herbal, begitu juga dengan buah, sayuran, dan rempah-rempah.
Berikut adalah lima jenis bahan makanan sehari-hari yang juga bersifat herbal:
1. Bayam (Amaranthus sp.L.)
Daun bayam kaya akan nutrisi, salah satunya adalah zat besi yang
diperlukan tubuh untuk merangsang pembentukan sel-sel darah merah.
Menyantap sayur bayam sama artinya dengan melindungi diri dari
gejala-gejala penyakit kurang darah yang membuat tubuh menjadi lemas /
loyo.
Daun bayam mempunyai efek yang baik untuk ginjal dan organ
pencernaan. Hal ini dikarenakan kandungan seratnya cukup tinggi sehingga
dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar. Kandungan
nutrisi yang ada di bayam dapat menurunkan kolesterol, gula darah,
melancarkan peredaran darah, dan menurunkan tekanan darah yang
berlebihan. Bagi ibu yang baru melahirkan, disarankan mengkonsumsi
bayam. Daun bayam dapat menyapu bersih sisa darah kotor (darah nifas).
Bayam
merupakan sumber magnesium, lutein, potassium, serat, dan folat. Bila
anda mengkonsumsi makanan herbal yang berupa bayam secara rutin, maka
anda akan terbebas dari homosistein yang menyebabkan serangan jantung
dan stroke, tekanan darah rendah, kanker payudara, dan pengroposan gigi
dan tulang.
2. Sawi Hijau
Sawi hijau memiliki kandungan kalsium yang mampu menjaga agar tulang dan gigi tidak mengalami pengroposan.
3. Wortel (Daucus carota)
Wortel merupakan sayuran semusim dengan tinggi 1-1,5 m yang tumbuh di
daerah sejuk bersuhu 20°C. Wortel dipanen setelah berumur 60-90 hari.
Wortel
bisa dimakan mentah, dijus, serta dibuat sup atau salad. Dengan
kandungan gula alamiah yang cukup tinggi, jus wortel berkhasiat
meningkatkan energi tubuh dan menghambat penuaan serta mencegah buta
senja.
Wortel segar mengandung air, protein, karbohidrat, lemak,
serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa,
dektrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutation, mineral, (kalsium,
fosfor, besi, kalium, natrium, magnesium dan kromium), vitamin
(betakaroten, B, dan C), serta asparagin.
Selain berkhasiat
menurunkan kolesterol, umbi wortel yang berwarna oranye juga bisa
digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, kanker pankreas, kanker
paru-paru, hepatitis, mencegah stroke dan rabun senja, badan lemas
akibat kadar gula darah rendah (hipoglikemia), diare kronis pada bayi,
campak, cacar air, sukar buang air besar (sembelit), mencegah keracunan
bahan kimia berbahaya, menghentikan kebiasaan merokok, dan asma.
Sementara
itu, daunnya dapat digunakan untuk memperindah rambut, memperlancar
kencing dan radang kandung kemih dan batu ginjal. Daun dan bijinya
digunakan untuk mengatasi beri-beri, nyeri perut (kolik), perut kembung,
dan batu pada saluran kencing.
Wortel memiliki kandungan beta
karoten yang sangat bermanfaat untuk mencegah timbulnya penyakit kanker.
Selain itu wortel yang dapat dijadikan sebagai salah satu makanan
herbal tersebut sangat berkhasiat untuk mengurangi gangguan penglihatan
(katarak).
4. Rebung
Rebung merupakan tunas bambu yang masih muda. Banyak orang tahu,
kalau rebung telah dimanfaatkan sebagai sayuran. Dalam masyarakat
tradisional, rebung dipercaya mengurangi risiko beberapa penyakit.
Senyawa
utama dalam rebung mentah adalah 91% air, disamping itu rebung
mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin,
vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, besi, dan kalium). Bila
dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan protein, lemak, dan
karbohidrat pada rebung juga hampir sama.
Rebung mempunyai
kandungan kalium cukup tinggi, kadar kalium per 100 gram rebung adalah
533 mg. Sehingga rebung dapat mengurangi risiko stroke. Selain itu,
rebung dapat membantu mengaktivasi reaksi enzim. Kandungan serat pangan
pada rebung juga cukup baik. Karenanya rebung dapat membantu dalam
pencegahan aterosklorosis (penyumbatan pembuluh darah), jantung koroner,
diabetes melitus, hiper kolesterolemia, hipertensi, hiperlipidemia, dan
kanker kolon.
5. Cabai Rawit (Capsicum annum L)
Kandungan cabai rawit yang kerap digunakan sebagai obat adalah
capsaicin. Sifat dari zat yang tidak larut dalam air ini memberikan rasa
pedas dan panas yang tidak hanya dapat dirasakan tubuh, tetapi juga
kulit. Di sisi lain, capsaicin juga bisa memicu pembentukan
hormonendhorphin yang diproduksi oleh otak. Hormon endorphin akan
terbentuk bila tubuh berada dalam kondisi bahagia. Keluarnya hormon yang
disebabkan oleh suatu rangsangan secara tidak langsung dapat
meningkatkan kekebalan tubuh. Pada saat inilah reseptor pada syaraf
dapat memberikan rasa nyaman pada bagian tubuh yang sakit.
Capsaicin
dapat menghilangkan rasa sakit kepala, mengatasi arthritis atau radang
sendi. Penggunaan cabai rawit sebagai pengobatan tradisional / ramuan
cabai rawit digunakan sebagai stimulan bagi orang yang mengalami
gangguan pencernaan, cabai rawit akan meringankan keluhan tersebut
dengan merangsang jalan kelenjar saliva (air liur) dan sekresi pada
perut.
Capsaicin dipercaya membentuk kembali jaringan pada perut
dan membantu gerakan peristaltik pada usus besar dengan menstimulasi
sekresi lambung. Dengan begitu, tubuh dapat membuang sisa makanan hasil
pencernaan dengan lancar dan membentuk asam hidroklorit guna mencerna
sarinya.
Hal terpenting lain, bahwa cabai rawit dapat melancarkan
sirkulasi darah, mencegah pembekuan darah, dan meredakan pembengkakan
yang terjadi pada pembuluh darah vena. Cabai rawit mengandung vitamin C
dan bioflavonoid tersebut dapat mencegah serangan jantung, memperkuat
dinding pembuluh darah vena, serta mengembalikan elastisitas pembuluh
darah.
6. Kacang – kacangan
Kacang-kacangan terdiri dari kacang tanah, kacang almond, kacang
merah, atau kacang brasil yang berkandungan magnesium dan potasium
tersebut sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Sementara
kacang kenari dan kacang brasil yang banyak mengandung potasium,
magnesium, zat besi, Zinc, tembaga, dan selenum tersebut mampu
meningkatkan fungsi saluran pencernaan dan sistem imun, memperbaiki
kulit, mencegah kanker, dan membantu mengontrol kadar kolesterol.